Siapa yang Mengetuk Pintu kamarku ???
Aku siswa sekolah menengah pertama di daerah jakarta, rumah ku di tanggerang aku selalu terlambat jika ke sekolah, karena supir pribadi ku yang lelet. hari ini hari senin.
“Huhh, terlambat lagi terlambat lagi” dalam hatiku berkata. aku tidak bisa mengikuti upacara karena pintu gerbang sekolah sudah ditutup. terpaksa aku menunggu semua siswa selesai upacara.
Upacara selesai sudah, aku harus menjalani hukuman, karena aku datang terlambat. “Mengapa kamu terlambat? kamu itu sering sekali terlambat?” Tanya guru piket. Aku sempat terdiam. “Aaanuu buu, rumah saya jauh.” Aku berkata. “Jauh semua rumah temanmu juga jauh, memang kamu bangun jam berapa sih?” Tanya guru piket. “Maaa.. maaa.. maaf bu, saya bangun pagi kok bu jam 4.” Aku menjawab pertanyaan guru piket. “Lho terus kenapa bisa terlambat?”. “Aaa.. Aaanu bu supir saya lelet.” Jawabku. “Mengapa kamu salahkan orang lain, mungkin ?amu yang bangunnya kesiangan.” Aku pun tidak bisa menjawabnya. “Sudah lah sekarang kamu hormat menghadap tiang bendera sampai jam istirahat.” Guru piket berkata. “Baik bu”. aku melakukan perintahnya sambil sedikit kesal.
Tingg tingggg. Bel sekolah berbunyi “akhirnya hukumanku berakhir” dalam hatiku berkata. Aku naik ke kelas ku. Sesampainya di kelas aku diejek teman teman ku “Cieee yang dihukum jadi patung pancoran” Mendengar itu semua teman yang ada di kelasku tertawa. “Ahh diam kamu!!” Aku marah sambil memukul meja. Lalu datanglah guru piket memberitahuku kalau aku dipanggil walikelasku. “Rena, sini kamu. Ibu ingin bicara denganmu.” Aku pun menghampirinya “iya bu”. “Walikelasmu memanggilmu, yuk kamu ikut ibu menemui walikelasmu.” Guru piket berkata. “Ya tuhan ada masalah apalagi ini” dalam hatiku berkata. “Iya bu”. Aku pun ke ruang walikelas ku.
Tingg tingg. Sepertinya bel masuk berbunyi, aku pun sudah berada di ruangan walikelasku (bu lia). “Rena, Mengapa akhir-akhir ini kamu sering terlambat?” Tanya bu lia. “Mungkin karena rumah saya jauh bu” jawabku. “Karena kamu terlambat sudah 30 kali, ibu terpaksa memanggil orangtuamu.” Bu lia berkata sambil memberikan sebuah surat. “Baik bu” jawab ku. “Kau boleh mengikuti pelajaran sekarang”.
Bell pulang sekolah berbunyi. Aku pun pulang ke rumah, sesampainya di rumah aku berkata pada mama “mah, kenapa kita tidak pindah rumah saja sih?”. Tanya ku “memang kenapa?” Tanya mama. “Mamah dipanggil bu lia karena aku terlambat 30 kali, kenapa kita tidak pindah saja? tanya ku.” Kamu sudah terlambat 30 kali? Ya udah memang lebih baik kita pindah dari rumah ini. Kamu jagain adik dulu, mamah akan mencari iklan rumah di browser” mama berkata. Mama pun mencari iklan rumah. “Wah sepertinya rumah ini dekat sekolah rena rumahnya bagus harganya juga lumayan murah, sebaiknya ku telefon agen ini untuk membeli rumahnya.” Mama pun menelefon agen dan deal membelinya.
“Renaaa, Renaaa” panggil mama aku pun berlari menghampirinya. “Ada apa mah” tanyaku “mamah dan papah setuju kalau kita pindah dari rumah ini, mamah sudah membeli rumah dekat sekolahmu. kita akan pindah besok” mama berkata aku senang sekali.
Aku berangkat sekolah, semua merapikan barang barang rumahku untuk dipindahkan ke rumah baruku. Setelah aku pulang sekolah aku pulang ke rumah baruku dengan perasaan senang.
“Mahh mahh, aku tidur dimana hari ini?” Tanyaku. “Kamu tidur di atas tapi pintu sebelah kanan ya.” Mama berkata. Aku berlari kencang menuju kamarku. “Wahhh bagus” dalam hatiku.
Malam pun tiba, saat pukul 21.00 aku mengantuk. Saat aku hendak memejamkan mata tiba-tiba terdengar suara orang mengetuk pintu, aku pun terbangun. Saat aku membuka pintu kamarku aku tidak melihat seorang pun ada. aku fikir ini terjadi hanya sekali. lalu aku memejamkan mataku lagi “Tok Tok Tok” terdengar orang mengetuk pintu kamarku lagi. akuapun tidak bisa tidur karena terganggu. Aku pun ke luar kamar, tadinya aku ingin mengambil cemilan di kulkas yang ada di dapur bawah. Saat aku melihat pintu kamar sebelahku, rasa penasaran pun muncul. Aku tidak jadi ke bawah mengambil cemilan. Aku ingin membuka pintu itu, saat aku hendak membukanya pintu itu tidak bisa dibuka. Aku semakin penasaran. “Sepertinya pintu ini dikunci, sebaiknya besok aku sesudah pulang sekolah aku menayakan kuncinya pada mamah” dalam hatiku berkata.
Aku masuk kamar kembali, aku hendak memejamkan mata tetapi suara orang mengetuk pintu kamarku terdengar lagi. aku ingin membukanya tetapi besok aku harus bangun pagi, aku biarkan saja.
Keesokan paginya aku bangun “mah, mah” panggilku. “Apa nak? cepat habiskan sarapanmu nanti kamu telat” jawab mama. mendengar jawaban mama aku tidak jadi bertanya. aku pergi ke sekolahku, aku fikir aku terlambat ternyata tidak.
Setelah pulang sekolah aku bertanya pada mama “mah, kamar yang di samping kamarku itu ada kuncinya tidak?” Tanya ku. “Ada, kenapa sayang?” Mama berkata. “Tidak mah, aku hanya penasaran membukanya, boleh aku meminta kuncinya?” Tanyaku. “Boleh sayang” mamah menjawab sambil mengambilkan kuncinya. “Ini nak kuncinya, jangan kau hilangkan ya” mamah berkata sambil memberikan kunci padaku. “O?k mamah” jawabku sambil berlari ke atas.
Aku semakin penasaran. aku masukkan kunci itu, ku kira pintunya sudah bisa dibuka ternyata tidak. “Aneh mengapa pintu ini tidak bisa dibuka” dalam hatiku berkata. aku tidak menyerah karena rasa penasaranku, aku coba berkali-kali tapi sama saja tidak bisa. aku kesal tak sengaja aku berkata “ahh pintu gembel emang harus diperbaikin kali ya biar bisa dibuka”. tiba-tiba pintu itu terbuka dengan sendirinya. Aku terbelak kaget, aku merasakan ada seseorang berdiri di belakang ku, aku menoleh ke belakang tapi tidak ada siapa-siapa. Akhirnya aku menoleh ke depan lagi ternyata ada seorang perempuan berdiri di depanku. Siapa kamu? ia tidak menjawab. Apa kamu yang selama ini yang mengetuk pintu kamarku? Ia pun tersenyum dan menghampiriku. aku takut. Aku pun tidak sadarkan diri.
“Mamah? Aku dimana?” tanyaku. “Di kamarmu nak semalam kamu tidur pulas sekali”. Mamah berkata. Mendengar ucapan mama akhirnya aku ceritakan kejadian semalam. “Mah kemarin pulang sekolah kan aku membuka pintu di kamar sebelahku dengan kunci tetapi tidak bisa dibuka?” Tanyaku. “Kenapa sih kamu penasaran banget, sudah lah biarkan saja” mama membentakku. aku terdiam dan berkata “ya sudahlah”. Malam ini rasa penasaranku hilang tiba-tiba pintu kamarku ada yang mengetuknya tanpa aku buka pintunya, tiba-tiba terbuka sendiri. ada seorang perempuan dengan baju yang berdarah-darah berdiri di depan kamarku. aku ketakutan. si.. si.. siapa dia?
0 Komentar untuk "Cerpen Horor"