Keindahan Candi-Candi di Yogyakarta

CANDI adalah bangunan lawas yang mudah ditemukan di Yogyakarta. Kebanyakan candi yang ditemukan di Yogyakarta dan kota di sekitarnya dibangun pada abad ke-8 dan ke-9. Kemudian dilakukan perbaikan untuk pelestarian, keindahan, dan tentu juga kenyamanan turis.Ada dua jenis candi yang ditemukan di Yogyakarta, yakni candi Buddha dan candi Hindu. Kedua jenis candi ini masing-masing diwakili oleh candi termegah :iloveindonesia

Salah satunya adalah Candi Borobudur (Buddha), yang termasuk dalam Tujuh Keajaiban Dunia :iloveindonesias. Sehingga obyek wisata yang dibangun pada abad ke-8 pada masa Raja Samaratungga dari Dinasti Syailendra ini tidak pernah dilewatkan oleh turis lokal maupun asing. Letaknya 42 kilometer di sebelah barat laut Yogya.

Candi Hindu diwakili oleh Candi Prambanan. Candi yang berada 20 kilometer sebelah timur Yogya ini dibangun pada sekitar tahun 850 Masehi. Candi ini merupakn situs warisan dunia yang dilindungi UNESCO sejak 1991. Candi Prambanan adalah candi Hindu terbesar di Asia Tenggara dengan tinggi bangunan utama 47 meter berbentuk menyerupai gunungan wayang kulit.


Candi Borobudur










Candi Prambanan



Memiliki tiga candi utama yang disebut Trisakti dan dipersembahkan kepada sang Hyang Trimurti: Batara Siwa, Batara Wisnu, dan Batara Brahma

Candi yang berada di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah ini dibangun pada masa pemerintahan dua raja, Rakai Pikatan dan Rakai Balitung.
Candi ini lebih tinggi lima meter dari candi Borobudur karena pembuatnya ingin menunjukkan kejayaan Hindu.

Candi ini terletak 17 kilometer dari pusat kota Yogyakarta. Candi ini juga disebut sebagai candi Roro Jonggrang, karena berkaitan dengan legenda mengenai dara yang jonggrang atau jangkung, yang tak lain putri Prabu Boko, yang membangun kerajaannya diatas bukit sebelah selatan kompleks Candi Prambanan. :D

Candi Buddha ini merupakan peninggalan kerajaan Syailendra. Bangunan ini rampung dibuat pada 26 Mei 824 Masehi. Pada relief-relief tergambar riwayat hidup Sidharta Gautama serta ajaran-ajarannya. Ada tiga unsur yang terpapar pada relief-reliefnya, yaitu seni, budaya, dan filosofi.

Borobudur merupakan gabungan dari kata "bara" dan "budur". "Bara" berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti kompleks candi atau biara. Sedangkan "budur" diperkirakan berasal dari bahasa Bali, yakni "beduhur", yang berarti di atas. Jadi, Borobudur berarti biara yang berada di atas bukit :D.

Ciri khas candi ini bentuknya punden berundak terdiri atas 10 tingkat. Sebelum renovasi, tingginya 42 meter, namun kemudian menjadi 34,5 meter karena tingkat paling bawah digunakan sebagai penahan. Tempat ini merupakan pusat kegiatan perayaan hari-hari besar umat Buddha.










Candi Mendut



Merupakan candi Buddha yang dibangun pada 824 Masehi oleh Raja Indera dari wangsa Syailendra. Dalam candi yang terletak 3 kilometer ke arh timur Candi Borobudur ini terdapat tiga patung besar, yakni Cakyamuni, Awalokiteswara, dan Maitreya.

Di dinding-dindingnya ada kisah-kisah untuk anak-anak. Candi ini sering kali digunakan untuk upacara perayaan Waisak pada bulan Mei ketika bulan purnama. Ditilik dari usianya, sebenarnya Candi Mendut lebih tua dari Candi Borobudur. Arsitekturnya berbentuk persegi.










Candi Pawon



Candi ini juga merupakan candi Buddha, dan hasil penelitian pada reliefnya menunjukkan candi ini merupakan permulaan relief Candi Borobudur :matabelo:. Lokasinya memang hanya 1,5 kilometer ke arah timur dari Candi Borobudur dan ke arah barat dari Candi Mendut gan :D. Apabila ditarik garis, Candi Pawon menghubungkan Candi Borobudur dengan Mendut :matabelo:.

Bangunan ini zaman dulu digunakan sebagai tempat penyimpanan senjata Raja Indera, yang bernama Vajranala. Candi terbuat dari batuan gunung berapi. Bentuk bangunannya merupakan gabungan seni bangunan Hindu Jawa Kuno dan India. Dinding-dinding luarnya penuh dengan gambar-gambar simbolik.




[






Candi Sambisari



Diperkirakan dibangun pada 812-838 M pada masa pemerintahan Rakai Garung. Kompleks candi terdiri atas satu candi utama dan tiga candi pendamping. Terdapat pagar yang mengelilinginya dan pembatas berupa 8 buah lingga patok, yang berada di setiap arah mata angin.

Berdasarkan penelitian geologis, candi tertimbun material Gunung Merapi ketika meletus hebat pada tahun 1906. Pada 1966, seorang petani yang tengah mencangkul menemukan bebatuannya. Dan baru 21 tahun kemudian akhirnya candi bisa berdiri sempurna.

Terletak di Desa Sambisari, Kelurhan Purwomartani, jaraknya sekitar 12 kilometer dari pusat kota Yogya, candi memiliki keunikan pada candi utamanya. Yaitu tidak memiliki alas seperti candi lain. Alhasil, kaki candi berfungsi sekaligus sebagai alas sehingga sejajar dengan tanah. Bagian kaki candi dibiarkan polos

Spoiler for Foto-foto:










Candi Ijo





Inilah candi yang letaknya paling tinggi di antara candi-candi lain di DI Yogyakarta. Dibangun di sekitar abad ke-9, candi ini berada di bukit yang dikenal dengan nama Bukit Hijau atau Gumuk Ijo. Ketinggiannya sekitar 410 meter di atas permukaan laut. Dengan posisinya ini, ketika pengunjung datang ke sini, tak hanya keindahan dan mencermati sejarah candi yang bisa dilakukan. Pengunjung pun akan mendapat pemandangan alam berupa lahan pertanian dengan kemiringan curam.

Kompleks candi terdiri atas 17 struktur bangunan, yang terbagi dalam 11 teras berundak. Ragam bentuk seni rupa akan dijumpai sejak pintu masuk candi Hindu ini. Di antaranya motif kepala ganda yang juga menunjukkan bentuk akulturasi kebudayaan Hindu dan Buddha.






Share :

Facebook Twitter Google+
0 Komentar untuk "Keindahan Candi-Candi di Yogyakarta"

Back To Top